Muzayyin Arif

Reses di Kepulauan Bagian 5 Kabupaten Pangkep Pulau Bontosua Desa Mattiro Bone

    Tepat pukul setengah sebelas malam tiba di titik ke-3, Pulau Bontosua. Dijemput oleh Ketua BPD Desa Mattiro Bone, Pak Ridwan. Selanjutnya kami diajak ke rumahnya, beristirahat menginap disana. Dijamu makan malam yang lezat.

Bangun dini hari, jelang Subuh. Setelah berkemas untuk berangkat ke Masjid. Keluar dari rumah, kampung terasa sunyi, gelap gulita menyelimuti. Masjid berada tidak jauh dari rumah yang kami tempati. Generator listrik dinyalakan untuk penerangan secukupnya.
Usai menunaikan sholat berjamaah. Kepala Dusun mempersilahkan saya menyampaikan ceramah dan pengenalan diri di hadapan jamaah. Kemudian bercengkerama dengan warga, melihat papan bicara yang memuat peta pulau.

    Pagi hari, cuaca mendung, hujan masih mengguyur. Kami putuskan untuk melihat keramba kerang mutiara. Sesuatu yang sayang untuk kami lewatkan.

Sambil menikmati sarapan di keramba, ditemani rintik hujan. Pak Ridwan memperlihatkan pocket pembesaran yang telah ditaruh pada kedalaman 10-20 meter. Sumber pangan bagi kerang mutiara adalah plankton. Maka perlu pemeliharaan pocket secara periodik untuk memastikan sirkulasi air yang membawa plankton dan oksigen.

    Salah satu potensi besar di perairan Kepulauan, budidaya tiram mutiara (Pinctada Maxima). Jenis mutiara yang dihasilkan adalah yang terbaik kualitasnya di Laut Selatan, dikenal sebagai South Sea Pearls. Harganya berkisar 300 ribu hingga 1 juta per gram. Namun, butuh waktu 4 sampai 5 tahun untuk dipanen.

Di pulau ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya, terumbu karang yang bisa dinikmati dengan snorkeling. Terdapat ekosistem yang dilindungi, sehingga wisawatan yang ingin berkunjung mesti mendapatkan izin dari pengelola setempat. Kembali dari sana kami bersiap-siap untuk melakukan Reses titik ke-3 di Pulau ini.

    #Sahabat-MA

Bagikan: