-
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif menghadiri peringatan Hari Santri Nasional, Jumat, 22 Oktober 2021 di Kabupaten Sinjai. Muzayyin mengenakan sarung, berkopiah hitam, khas santri di Indonesia.
Muzayyin pun tidak kagok dengan setelan tersebut. Sebab dia memang santri. Lahir dan tumbuh di dalam kompleks Pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Maros. Pria 39 tahun itu adalah cucu pendiri Darul Istiqamah, KH Marzuki Hasan.
-
Dalam sambutannya, Muzayyin menuturkan bahwa santri harus selalu jadi garda terdepan dalam membuat perubahan-perubahan positif.
“Santri adalah teladan dalam segala bidang. Kita bangga menjadi santri,” ucapnya.
-
Politikus PKS tersebut menambahkan bahwa sejak dilantik sebagai legislator, dia selalu menjadikan pembinaan keagamaan, terutama pesantren, dalam perjuangan advokasinya.
Peringatan Hari Santri Nasional di Sinjai dipimpin Bupati Sinjai, Andi Seto Ghaditsa Asapa. Pada acara yang dipusatkan di Lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Sahole, Kecamatan Sinjai Timur, itu, Seto menyampaikan tema Hari Santri Nasional tahun ini adalah “Santri Siaga Jiwa Raga”.
-
“Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan dan sikap kehati-hatian yang selama ini diajarkan oleh para pimpinan pesantren kepada santri-santrinya. Tidak lupa pula bahwa keteladanan mereka berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia ikut vaksin yang saat ini sedang diprogramkan oleh pemerintah,” jelasnya.
Peringatan Hari Santri Nasional di Sinjai dihadiri pimpinan dan perwakilan santri seluruh pondok pesantren di kabupaten tersebut. Hadir pula Kepala Kemenag Sinjai, Maskur.
-
#Sahabat-MA