Peringatan Hari Mangrove Sedunia menjadi momen yang tepat untuk menyadarkan kembali bahwa mangrove merupakan ekosistem yang tidak bisa diabaikan keberadaannya.
Hal itulah yang terus ditunjukkan oleh Muzayyin Arif. Kepeduliannya terhadap masyarakat pesisir juga menjadi poin utama pada Peringatan Hari Mangrove Sedunia. Olehnya itu, Muzayyin Arif bersama sejumlah stakeholder terkait melakukan aksi tanam Mangrove di Desa Pajjukukang, Kecamatan Bontoa, Maros.
u201cKegiatan ini merupakan upaya bersama kita untuk melindungi kawasan pesisir. Agar terhindar dari hal-hal yang bisa mengancam ekosistemnya,u201d ungkap Muzayyin.
Hari Mangrove Sedunia sendiri tiap tahunnya jatuh pada tanggal 26 Juli. Namun, untuk aksi tanam mangrove tersebut dilakukan pada Rabu (2/8/2023). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maros, Penyuluh Perikanan Kabupaten Maros, pejabat daerah setempat, dan mahasiswa Geografi dari Universitas Negeri Makassar (UNM).
Selain melakukan penanaman Mangrove, Muzayyin dan seluruh rombongan juga melakukan peninjauan langsung dengan berkeliling di sepanjang pesisir pantai. Speed boat yang digunakan dikemudikan sendiri oleh Muzayyin Arif.
u201cKita semua berharap dengan kiranya kondisi mangrove yang terpelihara ini bisa terus terjaga. Kawasan pesisir ini semoga bisa terlindungi dari potensi bencana yang diakibatkan oleh abrasi maupun perubahan iklim,u201d jelasnya.
Hadir mendampingi Muzayyin Arif yakni Sekretaris Desa Pajjukukang, Rahmat. Ia menyampaikan terima kasihnya atas aksi tanam mangrove yang dilakukan di kawasan tersebut.
u201cMenjadi harapan kami semua selaku masyarakat pesisir, semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan. Karena mangrove ini banyak menyelamatkan ekosistem kehidupan laut dan wilayah pesisir,u201du00a0jelasu00a0Rahmat.